Tuesday 20 July 2010

Tidak Ada Matahari Di RA

Sungguh! Ga Bohong!
Matahari di RA hari Sabtu 17 Juli 2010 kemarin seakan enggan muncul menerangi kawasan Puncak dan sekitarnya, sama seperti seluruh kawasan Jakarta hari itu yg mendung sejak subuh dan awan tebal menggayut diangkasa sana. Entah kenapa anomali ini terjadi, sungguh musim yg tidak menentu, para pakar klimatologi pun dibuat pusing olehnya. Bagaimana tidak, April – Oktober adalah periode dimana seharusnya bangsa ini mengalami musim panas dengan hujan yg amat jarang, bukannya seperti saat ini dimana hujan terjadi hampir setiap hari. Aneh tapi nyata.
Hari itu kami 6 gowesers CCC chapter The Address (Om Beny, Om Wisnu, Om Eman, Om Adi, Om Daniel, sy sendiri) mulai loading sepeda ke atas Pick Up-nya Om Daniel pukul 05.00 WIB pagi, tujuan gowes hari itu adalah ke Rindu Alam atas permintaan Om Adi yg baru saja meminang Trance X4 sebagai istri keduanya, ia ingin menjajal dan membuktikan keistimewaan produk ini yang disuarakan lewat kata-kata Om Joe Giant dan advertising dari Giant sang produsen…hehehe…piss Kang Joe! Loading selama kurang lebih 15 menit dilakukan dengan sangat hati-hati agar keperawanan sang Trance X4 benar-benar terlindungi. Bak Pick Up dialasi dengan matras setebal 1 cm, sehingga menjamin sepeda untuk didudukkan dengan nyaman dan empuk. Kedua sisi sepeda dilindungi juga dengan kertas koran tebal sehingga senggolan genit sepeda-sepeda yang lain dapat dihindarkan. Lantas ban sepeda diikat dengan tambang plastik ke kaitan yang ada di badan bak pick up, dan dipastikan sepeda cukup kokoh berdiri tanpa ada kekuatiran sepeda akan terjatuh.
Kira-kira pukul 05.30 WIB kami memulai perjalanan dengan tujuan pertama ke Gadog untuk parkir kendaraan pengangkut goweser di area Mesjid Gadog, dan setelah kurang lebih 30 menit perjalanan kami tiba di Mesjid tersebut. Namun apa yang terjadi berikutnya adalah pemandangan yang cukup mengejutkan ketika kendaraan kami ingin berputar arah untuk masuk ke lingkungan mesjid, kami melihat dari kejauhan parkir mesjid telah dipenuhi banyak sekali mobil-mobil milik goweser yg akan menuju RA. Namun demikian masih banyak sekali kendaraan para goweser yang berusaha untuk tetap masuk ke lokasi mesjid. Macet pun akhirnya terjadi karena kendaraan yang berputar arah tidak bisa bergerak maju karena terhalang oleh kendaraan de depannya yg berusaha memasuki Mesjid. Kendaraan Kijang Inova di depan kami yang berputar arah itu pun akhirnya melintang di jalan dan menghalangi lalu lintas dan membuatnya stuck alias tidak bergerak. Klakson bersahut-sahutan, dan emosi para supir pun mulai terusik. Tapi tunggu sebentar…kaca mobil supir Inova pun kemudian diturunkan….dan tanpa dinyana…terlihatlah sosok wajah sang supir yg sudah terlihat sedikit panik dan ….Hei!!!…itu Om Slamet Goweser CCC Chapter Explorer Bukit Golf…Hwuakakakakakakakakak…kami pun tertawa poll melihat raut wajah Bro Slamet.
Kondisi parkiran yang penuh itu membuat kami terpaksa mencari lokasi parkir lainnya dan pilihan jatuh ke seberang RM Sederhana. Lantas kami menyewa angkot untuk naik ke Rindu Alam. Namun apa daya, perjalanan dengan angkot menuju Rindu Alam terhambat arus lalu lintas yang padat merayap sehingga kami baru tiba di Rindu Alam pukul 08.30 WIB. Herannya kenapa langit di atas masih saja diselimuti awan gelap….seakan masih seperti suasana subuh. Dinginnya suhu saat itu pun masih seperi ketika waktu subuh; sangat dingin karena tidak ada sinar matahari yang menghangatkan tubuh. Suasana di sekitar warung Mang Ade pun layaknya suasana perparkiran di Mesjid Gadog. Pelataran warung Mang Ade sudah dipenuhi oleh begitu banyak goweser yang berniat gowes di jalur RA. Kami pun merapat ke deretan warung di bagian atas.
Setelah unloading dan sarapan kami pun bersiap memulai gowes dengan briefing dan berdoa agar tujuan perjalanan yg fun dan safe bisa tercapai. Sesaat sebelum memasuki lokasi perkebunan teh Gunung Mas, kami bertemu rombongan om Rudi CCC hapter Explorer Bukit Golf yang membawa 30 orang pasukannya, dan juga Om Fery Kaligis goweser CCC chapter Cimanggis beserta istri yang membawa 8 orang rekannya dari kantor. Wow..seakan CCC mengadakan acara Gowes Bareng lagi, dan kali ini treknya adalah jalur RA. Kami juga tahu bahwa pagi sebelumnya Om Yani goweser CCC chapter Raflless Hill bersama 4 orang rekan lainnya gowes ke jalaur Telaga Warna. Juga kami lihat Om Joe goweser CCC Chapter Giant Cibubur yang sedang berstirahat di depan Taman Safari Cisarua, rupanya Om Joe gowes up hill dari Gadog. Senang sekali melihat bendera CCC dibawa oleh begitu banyak teman.
Gowes akhirnya dimulai dengan memasuki kebun teh Gunung Mas, dengan membayar Rp 2000,-/orang kepada bapak tua yg menunggu pintu.Kondisi trek lumayan kering di awal, dan perlu kehati-hatian untuk mengindari bebatuan lepas sebesar kepala manusia Sampai lokasi Paralayang, semua berjalan dengan lancar bahkan surprise juga melihat Om Adi yang sukses tanpa kesulitan melintasi turunan paralayang. Mungkin tingkat kepercayaan dirinya bertambah di atas tunggangan barunya. Selanjutnya gowes diteruskan melewati jalur berbatu dengan tingkat kemiringan yang lumayan curam. Di sini tidak ada yang berubah, kondisi trek masih tetap sama seperti dulu. Dan selanjutnya kita memasuki jalur bak kontrol air, dan kita dapati 80% bagian ini tidak dapat digowes..rusak parah…air tumpah ke tengah jalur dan jalur air ini membuat erosi jalur sehingga pada bagian tengah jalur menjadi cekung dan yang paling ekstrem membuat jalur seperti got panjang dengan kedalaman 30 cm. It’s really not gowesable…Lantas diujung jalur bak kontrol ini ada turunan curam yg dipenuhi batu besar yang merupakan batuan lepas. Kondisi ini lebih parah dari waktu yang lalu karena bebatuan lepasnya semakin banyak. Bagian ini juga direkomendasikan untuk tidak digowes. Selebihnya lintasan menuju Pabrik Teh Gunung Mas dalam keadaan baik dan tidak berubah sama sekali. Hanya saja, warung-warung di belakang Pabrik Gunung Mas tempat kita biasa beristirahat sekarang ini sudah dibongkar dan tempatnya di penuhi timbunan akar pohon teh yang dicabut dan dipotong karena sudah terlalu tua dan tidak produktif lagi. Akhirnya di sini kita hanya beristirahat sebentar dan mengecek kondisi rem belakang saya yg sedikit bermasalah karena strokenya amblas sampai ke grip ketika direm. Setelah adjusternya diubah, rem sudah membaik dan kemudian perjalanan dilanjutkan.



Jalan bebatuan menanjak landai yang lumayan panjang di tengah kebun teh dilalui perlahan sambil menjaga efisiensi pedalling untuk menjaga ban tetap rolling…lumayan melelahkan…dan dilanjutkan ke jalan aspal. Di sini kita dapatkan pemandangan kebun kol di sebelah kiri…pemandangan yang hijau dan mengagumkan. Namun setelah melewati kebun kol ini, seorang rekan kita terkapar tak berdaya dan sekilas seperti pingsan di pinggir jalan. Rupanya dia tidak pingsan hanya sedikit kunang-kunang dan sesak akibat gastritis. Kita putuskan untuk beristrahat sejenak sambil memulihkan kondisi rekan kita itu. Setelah 10 menit beristirahat kita kembali gowes menuju Gerbang Taman Safari, dan langsung lanjut ke tanjakan Ngehe 1 menuju Saung pertama. Sensasi gowes nanjak di Ngehe 1 tidak pernah berubah, masih selalu mengasyikkan untuk mengontrol efisiensi pedalling dan mengatur irama gowes. Namun sayang kenikmatan itu harus diakhiri ditengah jalan karena ada sebuah bus yang entah dari mana asalnya sudah dibelakang goweser dan memaksa kita untuk menepi dan berhenti….hilang sudah rolling dan irama gowes kita. Dan ketika gowes dilanjutkan, sungguh berat menggowes di tanjakan tanpa awalan. Akhirnya terpaksa dikeluarkan jurus pamungkas: TTB alias Teknik Tertinggi Bersepeda alias TunTunBike…hehehe…sampai ujung Ngehe 1, lalu disambung gowes singkat ke Saung seng. Kita beristirahat sesaat juga di saung ini dan kemudian mulailah berdatangan kawan-kawan CCC lainnya seperti Om Dodo Abdullah dan rekan, Om Rudy dan Om Slamet. Istirahat di Saung 1 ini menjadi ajang guyon dan senda gurau warga CCC karena sudah lumayan lama kami tidak gowes bareng dengan rekan-rekan itu. Nah ditengah senda gurau ini ada seorang rekan yang tidak bisa menahan hajat buang air besar…itu lho si Om yang tadi terkapar akibat gastritis…hehehe…bermodalkan sebotol air dalam botol aqua si Om ini mulai mencari tempat strategis di tengah kerimbunan pohon teh dan sesaat kemudian menghilang dibawah pohon teh…hwuahahahahaha…si Om ini memang edan bukan kepalang.
Di sini matahari masih belum muncul, dan waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB. Mungkin itu juga sebabnya fisik kita tidak terlalu terkuras akibat dukungan udara yang sejuk dan tidak adanya panas matahari yang menyengat yang biasanya selalu hadir ketika kita sudah sampai area Ngehe. Setelah beristirahat sejenak, dan fisik sudah segar kembali, diputuskan untuk tidak ke kiri ke Ngehe 2 dan 3, tetapi gowes ke kanan dilanjutkan menuju jalur Kondangan melewati trek Hutan Lindung Pangrango. Hutan Pangrango selalu menjadi tempat yang sangat mengasyikkan dengan pemandangan hutan tropis yang sangat lebat sehingga terasa sangat adem ketika kita berada di dalamnya. Ketika kita keluar dari kawasan Hutan Lindung kita bertemu rombongan Om Fery Kaligis dan rekan-rekannya dari kantor di warung di pertigaan jalan. Kita minum teh manis hangat di sini dan kemudian memulai sesi gowes on road menuju Gadog. Kita semua sampai di Gadog dengan selamat dan kemudian mandi di lingkungan Mesjid Gadog. Di sini kita bertemu Om Reza goweser CCC chapter Bogor yang gowes juga bersama rekan-rekannya. Lantas kita makan siang bersama di RM Simpang Rawi. Canda dan tawa menemani saat makan siang itu sambil me-review perjalanan gowes barusan…hehehe…semua tertawa lepas, kita sudah dapatkan fun dan safety…luar biasa! doa kita dikabulkan olehNya..Thank God.
Dan sampai Gadog pun matahari masih belum muncul….sungguh TIDAK ADA MATAHARI DI RA hari itu.
Berikut ini beberapa foto yang diambil dari kamera handphone:

Pelajaran berharga dari trip ini: JANGAN PERNAH GOWES KALAU BELUM BUANG HAJAT DI RUMAH…hehehe
Baca selengkapnya.....

Tuesday 6 July 2010

Collection of #tipsepeda for tweople

tweet bird Capture
For you the cyclist who already have Twitter account, please share your skill, knowledge and your experience of cycling so everybody will have simple guide on the bike and on their ride. Share it with hash tag: #tipsepeda on Twitter.
Here I have some copies of the tips :
DAFTAR TOKO SEPEDA bisa dilihat dihttp://bysikill.blogspot.com #tipsepeda
Aliran bersepeda bisa terlihat dr jenis Handlebar bin stang-nya juga, wide and raised utk AM/DH/FR, narrow and flat for XC #tipsepeda
Fullsusers! Your suspension travel is your id; XCer, DHer, AMer, FRer #tipsepeda
Tips membeli sepeda: #9 simpan baik2 semua dokumen pembelian: kartu garansi, kwitansi, n manual #tipsepeda

Baca selengkapnya.....

Sunday 4 July 2010

Mandiri Gowes Bareng Di Cibubur, June 20th, 2010

Once again Cibubur Cycling Community (CCC) organized a cycling event in cooperation with Bank Mandiri and Citra Gran Cibubur on June 20th, at Citra Gran Cibubur housing complex. The theme of this event was “Go Cycling and Go Green”.

It was attended by more than 1500 cyclist from Cibubur district and from various places around Jakarta. There were 2 route set up for this event, a 5 kilometers on road for family fun bike, and a 14 kilometers off-road for cross country riders. So many children and ladies participated and they were so many smiles among them. I’m glad to see that moment. Indeed, this event was intended for fun. Their smiles showed that they had that fun.

Raynia Atmadja (Delta FM broadcaster) guide the event as the MC, and the guest star was the singer Opie Andaresta. There were another performances from Dangdut artists. Also there was an interesting session of Coaching Clinic by Mr. Tino Latuheru from MTB and BMX Commission of PB. ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia). The performace of BMX team was also interesting.

Cibubur Cycling Community (CCC) set up the cycling management, start from inviting so many communities whose gathered in CCC, inviting the cyclist at the public spaces, set up the cycling routes, prepare and install signage, advising the lay out of assembly point, providing the band and the singers, providing the sound systems, providing the MC, collecting lucky draw prizes, set up & manage the bike park, coordinate food bazaar, providing the personnel for some route posts, providing the personnel for the escort, providing ambulances and paramedics. In total there were more than a hundred personnel from CCC involved and supported this events.

The event was successfully done, no serious accident, everything was safe and secure. And the most important thing from this event was that cycling seemed become a re- borned habit, it’s booming everywhere, all over the places.

Viva CCC, we will always cycling everywhere, we surely do.

There are a dream to be done in the near future; we want to have a cycling track all along Cikeas River with big trees next to the track. Do you want the same track? are you with us?

Keep on trying Gowesers!   

 

Baca selengkapnya.....

Thursday 18 March 2010

The 2nd Cibubur Cycling Community Gathering, March 7th, 2010

IMG_3686 IMG_3685IMG_3694 IMG_3908 IMG_3913  IMG_3900 IMG_3928 IMG_3930  IMG_3953

March 7th, 2010, 07.00 am – 13.00 pm, 700 bikers from 32 cycling clubs are gathered together at Bukit Golf Riverside Sport Club. This is the 2nd gathering of Cibubur Cycling Community, in cooperation with Bukit Golf Riverside Housing Complex as main sponsor. This gathering was also supported by 12 other sponsors.

CCC prepared this gathering since a month before, and the committee was set up from CCC’s members who come from various club. It’s almost 100 members who become the committee. We all work together for free, and still we have strong commitment in preparing it. We just have a simple dream in our mind for having brotherhood and warm relationship with all bikers within Cibubur area, so may be we can do something to the neighborhood for the sake of  green environment.

We don’t take any money from the participants, it’s totally free, and also many door prizes and souvenirs were given to the participants. The main prize was one full suspension bike…wow! We do hope everybody will enjoy this session with all their hearth.

We prepared every things in detail, including the safety and security precautions. We provided 3 ambulances with trained paramedic in certain locations, and also we provide secure parking for the 700 bikes with special security system. There were more than 30 security guard and 4 provost  guard who supported this gathering.

We have special track which was was built prior to this gathering, we call it Orchid Bike Park, it’s actually a mini supermoto track. All bikers rode trough this track on the beginning of the ride. Yes, this gathering was started at 07.00 am by riding 17km track of on road and off road. They rode on asphalt, gravel, bamboo bridge, and on the edge of paddy field.

So many lady bikers and children jointed the peloton, and they succeed until the finish line. Actually all the bikers rode safely till the end.  After the ride, then we all sat together inside the sport club which was set up with so many tends filled with so many kind of foods and drinks. At the main tend, there was a band whose entertained us with great songs. They’re all so pleased and jointed to dance along with the pretty singer. Everybody laugh and smile to each other….indeed…that was a great moment for Cibubur Cycling Community.

 

Click this link for the complete photographs.

Baca selengkapnya.....